KETIKA INFEKSI TBC MENJADI AKTIF

Ketika infeksi TB menjadi aktif, seseorang akan mengalami gejala yang ringan selama berbulan-bulan seperti batuk, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan. Gejala-gejala tersebut hampir sama dengan gejala sakit pada umumnya, sehingga seringkali terjadi keterlambatan dalam perawatan dan pencegahan penyebaran kuman TB kepada orang lain. Seseorang dengan TB paru dapat menyebarkan kumannya kepada 10-15 orang di sekitarnya melalui kontak dekat selama setahun. Tanpa perawatan yang tepat, sekitar dua pertiga penderita TB paru akan terancam jiwanya. Oleh karena itu, diagnosis yang cepat dan tepat sangatlah penting, agar pengobatan TB dapat segera dilakukan supaya penyebaran kuman TB dapat dicegah sehingga angka kejadian TB paru pun berkurang.

Tuberkulosis, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang seluruh tubuh manusia, terutama paru - paru, dan dapat menyebar melalui pembuluh darah ke organ tubuh lainnya (usus, kelenjar getah bening, tulang, kulit, otak, ginjal).

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang sudah lama dikenal, namun hingga saat ini masih menjadi ancaman bagi penduduk dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya ada sekitar 580 ribu penderita baru penyakit tersebut.

TB paru menyebar dari orang ke orang melalui udara. Ketika seseorang penderita TB paru batuk, bersin, atau meludah, mereka mengeluarkan kuman TB ke udara yang dapat menular kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun hanya tertular sedikit kuman TB, namun dapat menyebabkan orang tersebut terinfeksi.

Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan diagnosis penyakit TB paru, yaitu pemeriksaan fisik oleh dokter, pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan laboratorium untuk mencari kuman penyebabnya.

Ketika seorang pasien datang ke dokter dan diduga menderita penyakit TB, langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan anamnesis atau menanyakan tentang riwayat kesehatan pasien, menanyakan adanya gejala TB paru yang muncul seperti batuk lebih dari 2 minggu, batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, demam, malaise (merasa tidak sehat atau lesu), keringat malam, anoreksia (gangguan makan), dan berat badan menurun. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan auskultasi yaitu mendengarkan suara nafas di dalam tubuh pasien.

Pemeriksaan radiologis yang digunakan adalah rontgen thorax atau foto thorax. Rontgen thorax biasanya menjadi pemeriksaan awal (skrining) untuk evaluasi penyakit pada thorax (rongga dada), salah satunya TB paru. Meskipun cukup sensitif, namun tidak spesifik, (gambaran abnormal pada rontgen thorax belum tentu karena TB paru). Dengan demikian, jika dari hasil rontgen thorax dicurigai adanya TB paru, maka tetap harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan lainnya.

1003 Views

http://prodia.co.id/InfoKesehatan/ArtikelKesehatanDetails/diagnosis-yang-cepat-dan-tepat-cegah-tuberkul