Halaman

Pemeriksaaan Hb -Elektroforesis

Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen di dalam darah. Elektroforesis hemoglobin adalah tes untuk mengukur kadar berbagai jenis protein ini di dalam darah.

Pemeriksaan elektroforesisi hemoglobin pada dasarnya adalah memisahkan fraksi fraksi hemoglobin dalam darah, dengan pemeriksaan ini kita bisa mengetahui jenis jenis hemoglobin, misalnya Hb A1, A2, F, dan sebagainya. Pemeriksaan ini bukanlah pemeriksaan rutin yang dilakukan di laboratorium, sehingga tidak semua laboratorium dapat memeriksa Hb elektroforesis.

Tujuan : dari tes elektroforesis Hb adalah untuk mendiagnosis penyakit kelainan hemoglobin. Salah satunya adalah penyakit thalasemia, yaitu kelainan yang membuat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah normal. Tes ini berguna untuk proses diagnosis pada seseorang yang mengalami gejala-gejala thalasemia.


Fungsi dan Pengertian Elektroforesis Hemoglobin (EH)

Elektroforesis hemoglobin adalah tes darah yang digunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi jenis-jenis hemoglobin yang berbeda di dalam aliran darah. Hemoglobin adalah protein di dalam sel darah merah yang tugasnya mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan dan organ tubuh. [1,2]

Mutasi genetik bisa menyebabkan tubuh memproduksi hemoglobin yang abnormal. Hemoglobin abnormal ini tidak membawa oksigen sehingga bisa menyebabkan kadar oksigen yang sampai pada jaringan dan organ menjadi terlalu sedikit. [1, 3]

Ada ratusan jenis hemoglobin, yang termasuk normal adalah: [1, 2, 3]

  • Hemoglobin F: dikenal juga sebagai hemoglobin janin. Jenis ini ditemukan dalam janin yang sedang bertumbuh dan bayi baru lahir. Hemoglobin F akan segera digantikan oleh hemoglobin A setelah bayi lahir. Jumlah hemoglobin F yang dihasilkan setelah lahir jumlahnya sangat sedikit. Beberapa penyakit, seperti sickle cellaplastic anemia, dan leukemia menyebabkan kadar hemoglobin F naik.
  • Hemoglobin A: disebut sebagai hemoglobin dewasa. Ini adalah jenis hemoglobin paling umum dan ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa yang sehat. Beberapa jenis penyakit, seperti thalassemia tahap lanjut, bisa menyebabkan kadar hemoglobin A menjadi rendah sementara hemoglobin F tinggi.

Sementara itu, terdapat pula  tipe hemoglobin yang abnormal seperti:

  • Hemoglobin S, tipe yang umum ditemukan pada penyakit anemia sel sabit.
  • Hemoglobin C, tipe ini tidak dapat membawa oksigen di dalam sel darah merah dengan baik. Umumnya ditemukan pada anemia tingkat ringan.
  • Hemoglobin E, tipe ini umum ditemukan pada orang keturunan Asia Tenggara, dan disertai dengan gejala-gejala anemia ringan atau tidak bergejala sama sekali.

Hasil tes Elektroforesis Hemoglobin

Sampel darah yang diambil akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisa. Hasilnya biasanya bisa didapat dalam 1 hingga 2 hari setelah pelaksanaan tes. [3]

Hasil Normal

Pada orang dewasa, berikut adalah persentase normal dari tiap-tiap molekul hemoglobin: [1, 3]

  • HbA: 95% hingga 98% (0.95 hingga 0.98)
  • HbA2: 2% hingga 3 % (0.02 hingga 0.03)
  • HbE: tidak ada
  • HbF: 0.8% hingga 2% (0.008 hingga 0.02)
  • HbS: tidak ada
  • HbC: tidak ada

Pada bayi dan anak-anak, berikut adalah persentase normal dari molekul HbF: [1, 2, 3]

  • HbF (bayi baru lahir): 50% hingga 80% (0.5 hingga 0.8)
  • HbF (bayi 6 bulan): 8%
  • HbF (bayi di atas 6 bulan dan anak-anak): 1% hingga 2%

Rentang nilai normal ini bisa sedikit berbeda pada tiap-tiap laboratorium.

Hasil Abnormal

Kadar hemoglobin abnormal yang mencolok bisa berarti: [1, 2, 3]

  • Penyakit hemoglobin C
  • Kelainan darah (hemoglobinopathy) yang langka
  • Sickle cell anemia
  • Kelainan darah turunan dimana tubuh membentuk hemoglobin yang abnormal (thalassemia)

Hasil tes bisa tidak tepat (false normal atau abnormal) jika pasien pernah mendapatkan transfusi darah dalam 12 minggu sebelum pelaksanaan tes.


Sumber : 

https://hellosehat.com/kelainan-darah/thalasemia/elektroforesis-hb 
https://idnmedis.com/elektroforesis-hemoglobin
Review Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK


3 silahkan komentar :

Silahkan memberikan informasi...