Rapid Test Antigen
- Mendeteksi protein SARS-CoV-2 dari virus yang aktif bereplikasi
- Sensitivitas bervariasi; Spesifisitas tinggi terutama pada jumlah virus yang tinggi fase
- (pre-simtomatik dan awal gejala (5-7 hari)) →Digunakan Pada Fase Akut
- Lebih dari 5-7 hari → kemungkinan negatif palsu tinggi
Bahan pemeriksaan : Spesimen
saluran napas (Swab Nasofaring)
Waktu : ± 30 menit
Hasil : Positif atau Negatif
GUIDELINE INTERNASIONAL PENGGUNAAN ANTIGEN
WHO Scientific Brief
8 April 2020
Advice On The Use of POC
Immunodiagnostic Testing
• WHO tidak merekomendasikan rapid test antigen / antibodi untuk diagnosis
• Rapid tes antibodi hanya untuk surveilans dan riset epidemiologi
WHO Interim Guidance
11 September 2020
Diagnostic Testing for SARS-CoV-2
• Algoritme diagnosis SARS-CoV-2
WHO Interim Guidance 11 September 2020 Antigen-detection in the diagnosis of SARS-CoV-2
Using Rapid Immunoassays Rekomendasi skenario penggunaan rapid test antigen CDC Interim Guidance for Antigen Testing for SARS-CoV-2
16 December 2020
Algoritme penggunaan deteksi antigen
Rapid antigen dapat digunakan untuk diagnosis infeksi
SARS-CoV-2 dengan persyaratan:
- Sensitivitas ≥80% dan spesifisitas ≥ 97%
- Pada keadaan di mana NAAT tidak tersedia, atau TAT NAAT lama Paling optimal dilakukan pada hari 5-7 setelah onset gejala
- Penggunaan rapid antigen TIDAK DIREKOMENDASIKAN pada populasi dengan prevalensi rendah (contoh:skrining pada titik masuk, donor darah atau operasi Selektif)
- Terutama apabila uji konfirmasi NAAT tidak tersedia
Faktor yang mempengaruhi hasil:
- Faktor pasien (onset penyakit /respon imun)
- Jenis spesimen
- Faktor virus (konsentrasi atau durasi shedding, variasi struktur target antigen, cross reactivity)
- Protein target spesifik
- Desain produk atau mutu
- Ketrampilan petugas
Sumber; https://www.pdspatklin.or.id/post/the-role-of-antigen-test-for-diagnosis-of-covid-19-in-new-normal-era
0 silahkan komentar :
Post a Comment
Silahkan memberikan informasi...